|
Milling List
|
|
|
|
|

Click to join Komunitas_Papua
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Bush dan Kepentingan Kita
M. Fadjroel Rachman
Kompas,
"Kemiskinan dan kekerasan di Papua adalah buah kehadiran Freeport!" Jika ucapan itu yang yang diungkapkan Frans Wosparik (Papua), ketika berbicara tiga menit dengan George W. Bush, di Istana Bogor, Senin 20 November semalam, tentu sesuatu yang luar biasa.
Walau cuma tiga menit, Frans tentu membuka mata dunia bahwa kemiskinan, dan kekerasan di Papua berakar pada pemilikan sangat timpang atas saham Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc., yang berbasis di New Orleans, AS, dan sahamnya dijual di New York Stock Exchange.
|
|
|
|
|
|
Mengantisipasi Konflik dan Penciptaan Opini
"Dominikus Sorabut"
Beberapa konflik di Papua yang masih saja terus menelan korban, baik yang bernuansa horizontal maupun vertikal kini, menyadarkan bahwa konflik yang ditabur, tidak mudah untuk dilerai hingga mengambil situasi damai. Sebaliknya, ia bakal semakin membesar dengan jumlah korban sipil yang bertamah dan permasalahan yang kian kompleks. Perang atau konflik ketika terjadi, maka yang tidak diketahui adalah kapan selesainya, demikian sebuah petuah bijak mengajarkan.
|
|
|
|
|
|
Ketua Pemerintahan DAP Diperiksa Polisi
Kompas,
Jayapura - Ketua Pemerintahan Dewan Adat Papua Forkorus Yaboisembut diperiksa polisi, Sabtu (18/11), lantaran menghadiri pemakaman Abuafa Kampung Yobe, almarhum Markus Kalem, Kamis lalu.
Yaboisembut diperiksa dalam kasus dugaan penghinaan bendera Merah Putih karena peti jenazah Markus Kalem ditutupi dengan bendera bintang kejora.
|
|
|
|
|
|
Panglima Kodam XVII/Trikora
Tidak Ada Peningkatan Status Keamanan di Papua Jelang 1 Desember
Kompas,
Jayapura - Menjelang 1 Desember yang biasa diperingati sebagai hari kemerdekaan Papua, Komando Daerah Militer XVII/Trikora tidak akan meningkatkan status keamanan di Papua. Terkait kemungkinan adanya aksi pemasangan atribut gerakan Papua Merdeka, Kodam XVII/Trikora menyerahkan penanganan aksi itu kepada Kepolisian Daerah Papua.
|
|
|
|
|
|
Yang terhormat teman-teman Papua Barat
Oleh: "Richard Samuelson" Kampanye Papua Barat Merdeka, Oxford, Englandwww.freewestpapua.org : samoxen@dst.pipex.com
Di terjemahkan oleh: JHON FATIE
Komunitas-papua News
Tanggal 1 Desember akan tinggal 2 Minggu lagi. Perayaan kedua hukuman pemenjaraan Yusak Pakage dan Filep Karma oleh Indonesia karena menaikan Bendera Papua Barat secara damai pada Hari Kemerdekaan 2004.
Terima kasih sepenuh hati kepada setiap orang yang telah menghubungi saya minggu lalu menanyakan kartu-pos Kebebaskan Yusak Pakage & Filep Karma untuk disampaikan kepada duta besar Indonesia di London. Tanggapannya telah begitu mengagumkan. Lima hari pertama saya telah mengirimkan lebih dari 1.000 kartu kepada pendukung di Australia, Korea Selatan, Filipina, Amerika Serikat, Belanda, Prancis, Yunani, Irlandia, Wales, Scotland dan Inggris. Pesan-pesan dukungan anda yang budiman menyadari saya betapa kuat dukungan internasional.
|
|
|
|
|
|
MENYENANGKAN INDONESIA
Oleh : Damien Kingsbury
Terjemahan : John Fatie
Pangantar Redaksi :
Artikel ini diterjemahkan oleh John Fatie – warga masyarakat Timika, (e-mail : john_fatie@yahoo.com ) berdasarkan artikel yang ditulis oleh Damien Kinsbury - Associate Professor – Fakultas Kajian Politik dan Internasional Universitas Deakin yang dimuat pada rubrik Opini harian terkemuka terbitan Melbourne – Australia, edisi, 9 November 2006 berjudul “ Pleasing Indonesia.” Bagi Pembaca yang ingin membaca teks aslinya dalam bahasa Inggris bisa diakses pada website ini: http://www.theage.com.au/news/opinion/pleasing-indonesia/2006/11/08/1162661751948.html
|
|
|
|
|
|
LIPI Temukan Jenis Pandan Baru di Pulau Yapen, Papua
Komunitas Papua News,
Jakarta - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang bekerjasama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati) dalam kegiatan eksplorasi tumbuh-tumbuhan bahan pangan di Serui, Papua pada bulan September-Oktober 2006 telah menemukan jenis-jenis pandan tanaman pangan baru dan penting untuk menopang ketahanan pangan masyarakat di Papua.
Meskipun tujuan utama eksplorasi adalah untuk mengindetifikasi potensi sumber daya pangan lokal seperti sagu, umbi-umbian dan pisang, namun tim eksplorasi juga berhasil menemukan keberadaan 14 taksa keluarga tanaman pandan (pandanaceae) yang sebagian besar merupakan rekaman baru (new record) kekayaan sumberdaya pandan di Indonesia, ujar Dr Y Purwanto, Peneliti Herbarium LIPI, Jakarta, Kamis (16/11).
|
|
|
|
|
|
12 Jenazah Korban Jatuhnya Trigana Ditemukan
Media Indonesia Online,
JAYAPURA- Tim SAR yang berhasil masuk ke lokasi jatuhnya pesawat milik Trigana Air Service telah menemukan jenazah 12 penumpang dan kru pesawat yang mengalami kecelakaan dalam penerbangan dari Mulia menuju Distrik Ilaga Papua, MInggu (19/11).
Semua jenazah telah dimasukkan ke dalam jatung mayat, namun belum bisa dievakuasi karena lokasi berkabut tebal dan berangin kencang.
|
|
|
|
|
|

RESOLUSI KONGRES
TENTARA PEMBEBASAN NASIONAL (TPN)
PAPUA BARAT:
Rimba Papua Barat, November 2006
Berdasarkan hasil Kongres yang dilaksanakan di Papua Barat pada tanggal, 16 November 2006 maka pada hari ini saya selaku Panglima Tertinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat dengan ini menyatakan bahwa:
|
|
|
|
|
|
DAP : "Babak Baru Demokrasi Di Tanah Papua"
Oleh : Laila Nerop
Komunitas Papua,
Adalah Dewan Adat Papua, disingkat DAP. Mengundang Gus Abdurrahman Wahid atau Gus Wahid ke Papua untuk memberikan pengghargaan kepada Sang Kiayi Haji yang telah buta saat menduduki Peresiden RI ke tiga. Dalam laporan situs kesayangan Orang Papua, (komunitas-Papua) melaporkan beberapa alasan yang membuat DAP, bahwa mengapa harus memberikan pengghargaan (apresiasi) kepada Sang demokrat Ulama yang "Nyeleneh", atau "nyentrik", karena memang Gus-Dur suka membuat yang aneh-aneh bagi kalangan yang mengaguminya. Diantaranya alasan pengganugerahan dan undanagn Gus-Dur didatangkan ke Papua itu adalah sebagaimana kutipan berikut ini.
|
|
|
|
|
|
SURAT DARI DI AUSTRALIA
KETENTUAN PERJANJIAN ITU MERUPAKAN SEBUAH MISTERI
Joe Collins Australia West Papua Association (AWPA) Mosman, NSW
Di terjemahkan oleh: John Fatie
Komunitas-papua News - Selasa, 14 November 2006
Perjanjian (keamanan) baru dengan Indonesia, seharusnya menjadi keprihatinan, bagi organisasi yang bekerja untuk issue HAM di Papua. Dengan penuh harapan, Alexander Downer akan memperhatikan dan melihat beberapa baris kalimat pada editorial ( 13/11) atau perjanjian itu tidak boleh dimanfaatkan untuk membatasi kebebasan berbicara di Australia. Pernyataan dari mantan penasehat presiden Indonesia yang memberikan jaminan penindasan terhadap dukungan bagi kemerdekaan Papua adalah sama-sekali tidak pada tempatnya dan harus ditolak tanpa penundaan.
|
|
|
|
|
|
STRATEGI INDONESIA MANAKLUKKAN AUSTRALIA
Oleh : Tom Hayland
Di terjemahkan oleh: John Fatie dn pernah di publikasikan ke beberapa E-groups (SIMPA & PIF Dll )
Komunitas-papua News --The Age
Tentara Indonesia memanipulasi pelayaran ke-43 warga Papua pencari suaka dalam sebuah operasi perang psikologi rahasia, yang memberikan Jakarta kemenangan strategis dan diplomatis atas pemerintahan John Howard. , demikian kata seorang mantan pengamat intelijen. Ahli khusus angkatan bersenjata Indonesia yang sedang melakukan operasi pslikologis ( “psyops”) mengetahui rencana warga Papua berlayar ke Australia dan membiarkan pelayaran tersebut berlangsung, dengan keyakinan, akibatnya, Indonesia akan diuntungkan, kata pengamat militer Indonesia.
Operasi rahasia, kemudian, secara psikologis menyusup dan men-destabilisasikan keputusan pemerintah federal (Australia ) dan memenangkan hak tentara guna memperluas pengaruhnya di Papua Barat. Klaim ini disampaikan oleh Matthew Davies – seorang mantan tentara sekaligus pengamat intelijen departemen pertahanan. Kesimpulannya bertepatan dengan perdebatan yang mengakibatkan perpecahan pada tubuh pemerintah federal atas RUU migrasi baru yang diajukan menyusul protes keras Indonesia setelah pencari suaka diberi perlindungan. “Mereka (Indonesia ) tahu apa yang mereka lakukan dan inilah yang akan menguntungkan,” kata Davies kepada The Sunday Age.
|
|
|
|
|
|
Gus Dur: Saya Bukan Apa-apa Dibanding Theys Eluay
Oleh:Odeodata H Julia
JAYAPURA- ** SINAR HARAPAN**Raut wajah Anum Siregar, Direktur Aliansi Demokrasi untuk Papua (ALDP), terlihat kebingungan. Ia tak percaya kalau KH Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal dengan nama Gus Dur yang juga mantan Presiden ke-4 akan datang ke rumah kakak iparnya, Sekjen Presidium Dewan Papua (PDP) Thaha Al Hamid.
“Aduh, padahal sudah saya jelaskan bahwa rumahPak Thaha letaknya di atas gunung, serta mendaki, dan pakai tangga untuk bisa sampai ke rumah. Tapi beliau tetap ngotot untuk datang ke rumah,” ceritanya kepada SH, Senin (13/11) sore di Hotel Matoa, Jayapura.
|
|
|
|
|
|
Gus Dur Terima Penghargaan dari Masyarakat Adat Papua
** Media Indonesia**Mantan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid, Selasa, menerima penghargaan dari masyarakat adat Papua yang
diserahkan Ketua Dewan Adat Papua, Tom Beanal, di gedung olahraga (GOR) Cendrawasih, Jayapura.
Penyerahan penghargaan berupa plakat yang diawali dengan tari-tarian khas Papua itu, berlangsung disaksikan Wakil Ketua DPRP Komarudin Watubun dan Ketua Majelis Rakyat Papua, Agus Alua, dihadiri sekitar 250 warga masyarakat.
|
|
|
|
|
|
MENCARI KEADILAN
Dear Netters,
Dibawah ini, saya sampaikan terjemahan surat pembaca dari Patsy Spier – salah satu korban peristiwa penembakan 31 Agustus 2002, yang telah kehilangan suaminya Rick Spier. Surat pembaca Patsy Spier ini dimuat pada harian The Jakarta Post 10 November 2006. Patsy memuji sekaligus mengucapkan terima kasih kepada para Jaksa, Hakim dan pemerintah Indonesia telah menegakkan keadilan atas peristiwa yang merenggut nyawa suaminya, dengan dihukumnya hukuman seumur hidup bagi Anthonius Wamang dan 6 terdakwa lainnya.
Salam,
John Fatie
|
|
|
|
|
|
Gus Dur Letakkan Karangan Bunga di Pusara Theys
Penulis: Teguh Rachmanto
Media Indonesia,
Kedatangan mantan Presiden Abdurrahman Wahid yang didampingi putrinya Yenny di Papua, Senin, mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan tokoh setempat.
Gus Dur, panggilan akrab Abdurrahman Wahid, mendarat sekitar pukul 12.30 WIT di Bandara Sentani, Jayapura, dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia.
|
|
|
|
|
|
DIPLOMASI BARU ATAS PAPUA
Oleh : Paul Kelly
Di Terjemahkan oleh: JOHN FATIE
Pemerintahan Howard harus mempetimbangkan kembali kebijakannya atas Papua guna mencegah ketegangan atau bahkan permusuhan dengan Indonesia dan mengakhiri mitos yang menarik simpati public kita terhadap kemerdekaan Papua.
Peringatan itu datang dari sebuah laporan yang di-release oleh The Lowy Institute yang berpendapat bahwa perdebatan tentang Papua dapat digambarkan sebagi pemikiran utopis, permintaan yang berbahaya dan analisis yang sesat. Hak ini berpotensi merusak Papua, mengancam hubungan Australia – Indonesia dan melemahkan keamanan Australia.
Salah satu laporan yang di-release oleh The Lowy Institute, Rodd McGibbon adalah seorang guru besar tamu pada The Australian National University (ANU), yang juga pakar kewilayahan ( Regional specialist ) membongkar kebohongan yang mendasari dukungan terhadap Papua Barat di negeri ini.
|
|
|
|
|
|
Belanda Harus Berperan Aktif dalam Masalah Papua
Resensi,
RADIO NEDERLANDS - Setelah Aceh kini gliran Papua. Rakyat Papua juga menuntut merdeka atau mendapat hak otonomi luas dari Jakarta. Propinsi di Indonesia paling Timur ini juga dijadikan bahan pembicaraan bilteral antara Indonesia dan Belanda. Sewaktu kunjungan Menteri Luar Negeri Hassan Wirayuda di Den Haag September lalu diterangkan, masalah Papua perlahan-lahan mulai diselesaikan. Pertama dengan penetapan pembagian kekayaan alam dan setelah itu dengan penyelenggaraan pilkada yang boleh dibilang sukses. Menlu Belanda Bernard Bot menyatakan, pemerintahnya tetap mengawasi dengan cermat perkembangan Papua. Untuk membantu proses perdamaian di Papua pemerintah Belanda menyediakan dana delapan juta dolar untuk meningkatkan ketrampilan para pegawai negeri di delapan kabupaten di papua. Tetapi apalagi bantuan yang dapat diberikan Belanda kepada Papua? Bert Koenders, jurubicara luar negeri partai sosial demokrat PvdA yang beroposisi menerangkan kepada Radio Nederland Wereldomroep:
|
|
|
|
|
|
GUS DUR :
THEYS LAYAK JADI PAHLAWAN
Komunitas Papua News,
Sebagaimana yang direncanakan sebelumnya, Senin (13/11) pukul 12.10 WIT kemarin, mantan Presiden RI ke 4, KH.Abdurrahman Wahid tiba di Jayapura. Gus Dur (panggilan akrabnya) tiba di Bandara Sentani dengan menggunakan pesawat Garuda GA-650.
Dari pantauan Komunitas Papua News, penyambutan Gus Dur termasuk Luar Biasa oleh masyarakat Papua . begitu tiba di Bandara Sentani, Gus Dur dan rombongan dijemput oleh tokoh-tokoh Dewan Adat Papua (DAP), diantaranya Tom Beanal (Ketua DAP), Taha Al Hamid (Sekjend PDP), Leonard Imbiri (Sekum DAP), Fadal Al Hamid (Sekertaris Pemerintahan Dewan Adat Papua), Forkorus Yaboi Sembut (Ketua Dewan Adat Wilayah Mamta), Ferdinan Daibo (anggota PDP), Abina Wasanggai dari Forum Solidaritas Perempuan Papua.
|
|
|
|
|
|
MRP Dituntut Kerja Maksimal untuk Rakyat Papua
Suara Pembaruan,
JAYAPURA - "Booo dulu waktu tong (kita) datang ke Hotel Numbay untuk cari tempat parkir kendaraan gampang, sekarang su (sudah) tidak seperti dulu. Sekarang sudah banyak kendaraan yang parkir," kata seorang bapak sambil lalu.
Pernyataan itu didengar oleh beberapa wartawan yang hendak melakukan liputan di Majelis Rakyat Papua (MRP) beberapa waktu lalu. Sepintas perkataan itu terdengar sepele, tetapi sebenarnya sungguh mendalam. MRP kini sudah satu tahun sejak dilantik di Sasana Krida Kantor Gubernur Dok II, tanggal 31 Oktober 2005 lalu.
|
|
|
|
1 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 20 30 40 50 60 >>
|
|
|