Presidium Masyarakat Papua Bertekad Pertahankan Keutuhan NKRI
Kapanlagi.com - Dewan Presidium Masyarakat Papua Indonesia (DPMPI) beserta tokoh-tokoh masyarakat Papua mengunjungi instansi-instansi Pemerintah di Jakarta untuk menggalang dukungan bagi aspirasi mereka mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Presidium menilai bahwa tindakan sejumlah pihak yang mencoba menggunakan Bendera Bintang Kejora, Lagu "Hai Tanahku Papua" dan Lambang Burung Mambruk sebagai lambang kultur budaya tidak dapat diterima karena merupakan simbol separatis.
"Bendera Bintang Kejora, Lagu `Hai Tanahku Papua` dan Lambang Burung Mambruk itu diciptakan oleh Belanda pada tanggal 1 Desember 1961 untuk menjadikan Papua sebagai negara boneka. Maka dari itu tidak dapat digunakan sebagai lambang budaya," kata Ketua DPMPI Daniel Wanda di Jakarta, Senin.
Presidium yang terdiri atas berbagai kalangan antara lain tokoh adat, Rumpun Trikora, pejuang perempuan, Senat Mahasiswa Universitas Cendrawasih dan Gerakan Mahasiswa Papua Indonesia (GMPI) juga menuntut agar UU No.21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua direvisi.
"UU No.21 Tahun 2001 Bab II Pasal 2 perlu direvisi karena memberikan ruang bagi disahkannya Bendera Bintang Kejora dan Lagu `Hai Tanahku Papua` sebagai lambang daerah, walaupun tidak diposisikan sebagai simbol kedaulatan," kata Daniel Wanda.
Penetapan lambang daerah maupun lambang kultur budaya, disebut tokoh adat Papua Ramses Ohee harus melalui sayembara, dan tidak ditentukan secara "sepihak".
"Harus melalui sayembara karena lambang budaya Papua itu banyak," katanya.
DPMPI juga merencanakan untuk menggelar Kongres pada bulan Agustus yang akan dihadiri oleh sekitar 2.700 orang dari berbagai komponen dari seluruh Papua untuk melakukan sosialisasi mengenai sejarah rakyat Papua dan kenapa referendum bukanlah suatu pilihan bagi masyarakat Papua.
"(Kongres) Ini tidak untuk menciptakan konflik. Kongres ini untuk mengingatkan bahwa Papua adalah bagian dari NKRI," kata Daniel tegas.
Dewan Adat Papua yang melakukan pengibaran Bendera Bintang Kejora pada 3 Juli lalu disebut Daniel Wanda juga akan diundang dalam Kongres tersebut. (*/lpk)
|